Minggu, 12 Mei 2013

Kekasihku, Rivalku, Sahabatku


Bermula dari sebuah organisasi pecinta alam aku dan dia bertemu. Della namanya. Seperti perempuan memang (namanya) tapi dia benar-benar laki-laki tulen. Laki-laki yang seangkatan denganku meski berumur 2 tahun diatasku.

Sejak awal dia telah mendominasi pembicaraan kakak-kakak angkatanku. Mungkin karena dia atlet panjat tebing atau karena dia cukup tampan. Hanya mereka yang tahu. Dan dia mereka gunakan sebagai magnet pencarian anggota baru entah disengaja atau tidak.

Selama pendidikan dasar dia sungguh terlihat menonjol diantara kami. Bisa jadi itu karena intervensi kakak angkatan yang selalu membuatnya terlihat menonjol. Membawakan carier (tas ransel untuk kemah) teman yang sudah letih, menjawab lantang setiap kali disebut namanya, dll. Dan tak pernah ku sangka itu yang membuatku jauh darinya.

Sejak perkenalanku dengannya sebelum pendidikan dasar sampai semuanya berakhir dan dimulainya proses pendidikan lanjutan, aku tidak pernah bertegur sapa dengannya. Memang sengaja ku buat begitu karena aku tidak cukup suka dengan sikapnya yang ku pikir sedikit arogan. Dia berlagak seakan dirinyalah yang tahu segalanya dan dia yang paling bisa diantara kami.

Entah apa yang terjadi tiba-tiba saja aku menjadi dekat dengannya. Rivalku. Mungkin saja ini efek dari pertemuan intensku dengannya disekretariat. Aku yang kala itu menduduki jabatan sebagai sekertaris kepantiaan dikondisikan untuk berada di sekretariat sejak pagi hingga sore. Sedangkan dia sang operasional selalu di sekretariat karena rumahnya yang cukup jauh dari kampus. Maka untuk menghemat waktu dia selalu berada di sekretariat bahkan hingga 24 jam.

Begitulah dari rival tanpa terduga tiba-tiba dia menjelma menjadi sahabatku. Energinya ketika bercerita selalu menggebu-gebu, apalagi saat menceritakan tentang panjat dan naik gunung. Dia menjelma sebuah robot yang baru diganti baterainya. Energik dan meluap-luap. Seakan muncul api di matanya yang mampu membakar setiap orang di sekitarnya.

Dia memang menjadi sosok yang sanggup menghidupkan suasana. Menurutku dia tidak pandai melucu karena dia tidak punya bakat menjadi komedian. Dan caranya menghidupkan suasana bukan dengan melucu. Entah apa namanya dia seperti bisa membangkitkan singa yang tertidur dalam diri setiap orang yang dihadapinya. Kalau aku tak berlebihan menyebutkannya.

Satu hal yang menarik darinya adalah kesungguhannya dalam menekuni suatu hal. Ketika perhatiannya tertuju pada satu hal maka dia akan menekuninya sampai mahir. Itu terjadi saat dia tertarik pada alam bebas (panjat tebing, rafting, dan hiking). Dan jadilah dia salah satu anggota yang multitalent dalam organisasi kami.

Saat itu dia yang menonjol semakin terlihat sebagai bintang. Rivalku melambung jauh diatasku. Sejenak aku merasa selalu kalah olehnya meskipun tak ada kompetisi disana. Entah mengapa aku merasa selalu ingin mengalahkannya.

Sekitar satu tahun kebersamaanku dengannya sang rival sekaligus sahabatku menjelma menambah satu perdikatnya lagi. Kekasih. Ketika rival menjelma menjadi kekasih keinginan mengalahkan berubah menjadi suport ketika dia menjalani perlombaan. Seharusnya begitu. Hahaha, tapi sesungguhnya suport itu tak langsung muncul bersamaan dengan pergantian predikat tadi.

Dalam lubuk hati ini masih ada obsesi yang belum terbayarkan. Ya, mengalahkan dia. Tapi bukan di bidang alam bebas. Aku jelas kalah kalau begitu. Sampai sekarang dia salah satu alasanku untuk serius di bidang tulis menulis. Bisa dibilang inilah yang aku suka. 

Begitulah ceritaku bersama Rivalku, Sahabatku, Kekasihku. Rival yang memacuku untuk terus berkarya. Sahabat yang selalu menyemangatiku. Dan kekasihku yang selalu memberikan rasa sayangnya padaku.


“Tulisan ini diikut sertakan dalam GA “Siapa Sahabatmu?” pada blog senyumsyukurbahagia.blogspot.com, hidup bahagia dengan Senyum dan Syukur”



2 komentar:

  1. Kadang memang harus ada persaingan dalam sebuah hubungan persahabtan, asal persaingan yang sehat dan bisa membuat diri kita menjadi lebih baik.. guudluck ya GAnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, makasih ud mampir di blogku

      ikutan juga GA-nya masih lama lo....

      Hapus