Selasa, 17 September 2013

MAYA MAIA



Sebenernya saya nggak begitu ngeh isi dari novel Maya Maia ini selain judulnya yang kayak nama penyanyi terkenal itu hehe... Tapi jujur saya penasaran sama nih buku kayaknya sih kecil-kecil cabe rawit. Langsung deh kita cus ke pokok masalah yang mau saya bahas di postingan ini....
 
Alasan klise kenapa pengen baca novel ini ya karena penasaran dengan isinya tapi yang paling bikin penasaran resensi yang dibuat mbak Renny di postingan sebelumnya tentang novel ini. Di sana saya tidak menemukan sedikitpun cuplikan cerita yang bikin saya ngeh dengan isi cerita yang diusung sang penulis novel. Dalam resensinya mbak Renny banyak sekali memuji gaya penulisan si penulis yang lugas dan humoris tanpa memberikan unsur bertele-tele dalam tulisannya. Jadi sebetulnya gara-gara resensi itu aq lebih penasaran dengan gaya penulisan si penulis ini daripada isi novelnya. Tulisan gimana sih yang bikin mbak Renny ini begitu tergila-gila sampe lupa menjabarkan isi novel Maya Maia ini hehehe…..

Jadi saya berharap dengan membaca novel ini saya bisa belajar banyak tentang gaya penulisan yang baik dan tentunya yang bisa bikin orang tergila-gila. Ujung-ujungnya bikin pembaca selalu menantikan karya-karya kita yang selanjutnya. Itu kan salah satu faktor penyemangat kita untuk terus menulis. Semoga keinginan belajar ini terkabul dengan mendapatkan novel Maya Maia (ngarep.com) :D




Rabu, 28 Agustus 2013

Smartphone Bikin Sebel



Telepon pintar atau yang biasa disebut smartphone dijaman ini semakin melesat penjualannya. Bak jamur dimusim hujan, banyak pengguna telepon genggam yang beralih kesmartphone. Entah karena gengsi atau suatu kebutuhan hanya mereka yang tahu.

Sama seperti julukannya “telepon pintar”, produsen smartphone telah melengkapi ponsel ini dengan berbagai fitur canggih yang memudahkan penggunanya menjangkau dunia. Mau tahu jalan alternatif waktu macet tinggal buka Google Map, mau cari penginapan murah tinggal search Google, dan kalo butuh teman tinggal buka sosmed yang kian banyak pilihannya. Dan kalo kalian punya dua ponsel, si “pintar” dan si “bodoh”, dijamin si “bodoh” akan merana karena jadi sepi bunyi-bunyian alias gak payu. Hehehe….

Ya, layanan chat pengganti sms pun bermunculan seiring santernya penjualan smarthpone. Ada We Chat, WhatsApp, Line, Kakao Talk, tinggal pilih yang mana yang kalian suka. Tak perlu menyedot pulsa lagi memang karena mereka akan memuaskan keinginan kalian dari sekedar chat, kirim foto, bahkan sampai telepon semua gratis asal sudah mendaftar paket tertentu.
Begitulah cara smartphone bekerja memenuhi segala kebutuhan manusia metropolis jaman sekarang. Sayangnya kecanggihan itu semakin menipiskan nilai-nilai sosial para penggunanya. Si pengguna langsung berubah autis, yang selalu asyik dengan dunia barunya sendiri. Sentah slogan ini bermula dari siapa yang pasti salah satu teman saya pernah bilang pada saya waktu saya baru dibelikan smartphone oleh kakak “ati-ati smartphone itu mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat”. Waktu itu saya cuma senyum tidak sebegitu percaya.

Baru saya sadari sloga tersenut benar adanya ketika pacar saya mulai beralih kesmartphone. Seminggu saya bareng dia dengan smartphonenya, sudah dua kali kita bertengkar diwaktu yang berdekatan gara-gara makhluk mungil itu. La wong saya dicuekin, saya ngomong nggak ditanggapin dan baru ditanggapin pas ngomong yang kedua kalinya. Beneran tuh smartphone bikin jauh yang dekat, sampe gondok saya.

Pas sore saya marah gara-gara dicuekin, malamnya dia bikin status yang bilang kalo smartphonenya mau dibuang saja lama-lama. Sebel juga dia ternyata sama si pintar itu. Bener sih bikin pintar tapi pintar juga bikin masalah baru….

Selasa, 13 Agustus 2013

Blog yang Ajaib dan Nyleneh



Membaca blog ini kita seperti membaca banyak buku. Di sini kita bisa menemukan banyak pembahasan mulai dari fiksi, analisis film dan video, filsafat, dan banyak lagi. Hal itu terlihat dari daftar isi yang terletak di header blog. 

Masuk ke blog ini kita disuguhi beberapa pilihan yaitu Daftar Isi, Pos Terbaru, Perempuan, Pendidikan dan Tentang Saya. Memasuki daftar isi kita akan disuguhi banyak pilihan posting yang telah dikelompokkan ke masing-masing kategori. Terhitung ada 29 kategori yang dapat kalian temukan disini, itulah mengapa diatas saya menyebutkan membaca blog ini serasa membaca banyak buku karena saking lengkapnya pembahasan yang ditulis di sini.

Diantara sekian banyak kategori yang disajikan ada dua kategori yang menurut saya diistimewakan oleh pria kelahiran Medan 28 Desember 1991 ini, yaitu perempuan dan pendidikan. Ini terlihat dari header blog Habib Asyrafy. Kenapa perempuan dan pendidikan saya belum tahu. Hehehe….

Beberapa tulisannya tentang perempuan saya anggap gender sekali, seperti tulisannya Emansipasi Kebablasan, Aku Kan CumaPerempuan, dan Kenapa Perempuan Berdandan?. Ada beberapa pendapatnya yang membuat saya menganggukkan kepala tapi ada juga yang bikin panas kuping seperti pendapatnya  dalam tulisan Aku Kan Cuma Perempuan. Di situ perempuan terlihat sebagai kaum yang tidak bertanggungjawab dengan ucapannya karena jika dia salah maka akan muncul kata “Aku kan Cuma perempuan”.

Namun, pria penyuka telur mata sapi ini penulis yang ajaib. Dari beberapa tulisannya saya sering menemukan hal-hal yang tidak terprediksi atau nyleneh. Bisa dilihat pemikirannya tentang Tren Jilbab yang telah (sengaja) diubah dan penemuannya atas alasan Kenapa Perempuan Berdandan. Di situ lah letak kesenangan membaca tulisan-tulisan Habib ini.

Posting favoritku disini yaitu Berjilbab Fashion AtauAgama? karena pemikirannya tentang tren jilbab yang telah (sengaja) diubah yang sudah bikin saya manggut-manggut. Kekurangan mendasar blog saya rasa terletak di daftar isi, banyak tulisan yang ditulis double dalam kategori yang berbeda. Itu menyebabkan postingan terlihat banyak dan membuat pengunjung blog bingung untuk memilih tulisan yang ingin dibaca. Nah, pembaca yang cocok dengan blog ini menurut saya para remaja yang sudah 17 tahun keatas (bukan ababil lagi). Karena banyak pemikiran di sini yang ditulis secara frontal saya pikir pembaca harus yang sudah bisa “mikir” supaya apa yang ditulis disini tidak ditelan mentah-mentah.


Senin, 12 Agustus 2013

Berusahalah Selagi Mampu



Manusia tak pernah luput dari dosa. Hal itu juga berlaku pada usaha, tak ada manusia yang tak pernah berusaha dalam hidupnya. Dalam Al-qur`an pun disebutkan bahwa “Allah tidak akan mengubah nasib hambanya apabila hambanya tidak berusaha”.

Sebegitu pentingnya sebuah usaha dalam hidup hingga tiap detiknya kita melakukan usaha. Berusaha mengerjakan PR, berusaha memasak masakan yang enak, berusaha menjadi anak yang berbakti, dll. Hal-hal kecil tersebut adalah usaha yang tidak kita sadari berlangsung menjadi sebuah kebiasaan.

Berbicara tentang usaha, usaha terbaik apa yang pernah kalian lakukan selama hidup ini? Nah, saya akan menceritakan sedikit usaha yang saya anggap terbaik yang pernah saya lakukan.

Pertama masuk kuliah, saya berasa jadi makhluk asing di kampus. Teman-teman SMA nggak ada yang sejurusan sama saya dan apesnya saya bukan orang yang gampang berbaur dengan orang baru. Jadilah saya sepi di tengah ramainya suasana OSPEK kampus.

Waktu itu kita mahasiswa baru ditugaskan untuk membuat student plan selama kuliah. Disitu saya menulis beberapa UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang ingin saya masuki untuk memperbaiki sifat penakut saya dalam berbicara di depan umum dan yang jelas supaya saya punya teman waktu kuliah. Nah, dari beberapa itu akhirnya saya masuk didua UKM yaitu Persma (Pers Mahasiswa) dan PA (Pecinta Alam).

Disanalah perjalanan jatuh bangun saya dimulai. Selama menjalani aktivitas menjadi anak magang di Persma saya digembleng habis-habisan. Saya dicekoki materi-materi kejurnalistikan yang masing asing ditelinga saya. Dan untuk aplikasinya saya sekelompok ditugaskan membuat buletin. Wah, itu pengalaman yang seru, saya berasa kerja di kantor majalah sungguhan. Kita melakukan semua dari rapat redaksi, wawancara sampai layout larut malam sampai nggak tidur. Semua sudah kita lewati.
Singkatnya saya mendapat banyak pelajaran di sana tapi sayang umur saya di sana tidak lama. Setelah satu tahun berkarya di sana saya mundur dan memilih menetap di PA. Alasannya? Rahasia ya, yang jelas saya merasa di PA kesempatan saya meraih tujuan saya lebih besar.

Dan poinnya saya dipercaya menjadi ketua panitia dalam salah satu kegiatannya. Bayangkan orang seperti saya yang selalu nervous menjadi pemimpin. Bagaimana saya bisa memimpin rapat, bagaimana saya memanajemen acaranya, bagaimana kalau saya meberi sambutan, dan bagaimana yang lain bermunculan di kepala saya.

Sama seperti saya, beberapa dari mereka sempat meragukan keberhasilan acara tersebut secara terang-terangan. Hal itu cukup membuat saya keder juga, sempat pula kesal akan hal tersebut tapi beruntung saya masih punya patner kerja yang top markotop yang sanggup membantu saya dalam menyukseskan acara tersebut. Finally, dengan segala kebingungan dan keresahan diawal tadi semuanya sanggup terselesaikan dengan apik. Saat itu saya merasa bangga pada diri saya untuk pertama kalinya karena saya telah sanggup menghapus keraguan saya dengan tekat dan usaha yang saya lakukan.

Untuk kalian semua, berusahalah selagi kalian masih mampu berusaha. Hal apapun itu akan mampu dilalui asalkan kita yakin dan mau berusaha semaksimal yang kita bisa bahkan hal yang paling kita takuti sekalipun. Sesungguhnya Allah menyayangi orang-orang yang mau berusaha dalam hidupnya.





Kamis, 13 Juni 2013

Sang Kapten Bhirawa dan Cintanya

Pementasan "Kapten Bhirawa di Tanah Jawa" sedang berlangsung ketika tiba-tiba terdengar teriakan dari ujung ruangan. "Ada bom, ada bom." si sumber suara berteriak-teriak histeris. Serentak tanpa dikomando semua pengunjung dan pemain berhamburan keluar gedung kecuali dua orang ini. Si Kapten Bhirawa dan seorang gadis. Si kapten yang tetap khusyuk memainkan lakonnya dan si gadis yang anteng melihat pementasan yang janggal itu karena dimainkan seorang pemain. Si kapten hanya ingin menuntaskan lakonnya yang belum selesai tapi kemudian diusik oleh si gadis yang setelah sekian detik tersadar jika dalam gedung itu tinggal mereka berdua yang tersisa diiringi teriakan-teriakan yang semakin sayup kedengarannya. Dan pada akhirnya mereka berdua berhasil keluar diwaktu yang tepat karena lima menit kemudian gedung itu telah berubah menjadi puing-puing.

Pada jarak sekian ratus meter dari tempat kejadian si gadis dan si kapten hanya bisa mematung melihat kejadian yang hampir tidak pernah terjadi di kota ini, Surabaya. Namun, sesaat kemudian si gadis dengan cepat memeluk si kapten dan menangis terisak. Si kapten yang tampak bingung memberanikan diri bertanya pada si gadis. "Kamu gak kenapa-kenapa kan?". Si gadis menghiraukan pertanyaan tadi tapi kemudian bercerita panjang lebar tentang rasa traumatiknya pada bahan peledak itu. Benda yang tak pernah ia lihat wujudnya tapi dengan lancangnya merebut nyawa ke dua orang tuanya sekaligus merenggut kebahagiaannya yang tersisa. 

"Dua tahun yang lalu, ketika aku sekeluarga berlibur di Bali pertama kalinya setelah 5 tahun kepergian kakakku ke sisi-Nya karena kecelakaan pesawat, di hari terakhir liburan kejadiaan naas itu berlangsung. Berita bom Bali yang mengguncang dunia itu juga telah mengguncang jiwaku. Bagaimana tidak, kini bukan hanya menjadi yatim piatu tapi aku juga menjadi gadis sebatang kara. Beruntung kala itu aku bertemu salah satu sahabat karib papa yang dengan baik hatinya memintaku untuk tinggal bersama. Namun, hal itu tidak sanggup penghapus perih hatiku atas kejadiaan itu. Dan sekarang, suara menggelegar itu muncul lagi mengguakkan memori menyakitkan yang susah payah kulupakan."
Kisah itulah yang mengganggu pikiran si kapten semalaman ini sampai akhirnya dia memutuskan untuk membuat surat cinta untuk sang gadis. Esoknya, dia bertekat menemui sang gadis.

Pagi ini dengan semangat 45 si kapten mendatangi rumah si gadis dengan menenteng surat cinta yang telah mengalami kegagalan sebanyak 176 kali. Diketuknya pintu rumah si gadis dan sedetik kemudian muncullah wanita paruh baya yang sepertinya ibu angkat si gadis. Diutarakannya maksud kedatanggannya ke rumah itu dan .... Wajah si kapten menjadi berubah 180 derajat setelah si ibu berkata bahwa sang gadis telah memutuskan meninggalkan kota pahlawan ini entah sampai kapan. Gadis pujaannya telah pergi bahkan sebelum dia tahu siapa namanya. Dan surat cinta itu pada akhirnya dia hanyutkan bersama dengan cintanya.



 Senandung Cinta

Rabu, 05 Juni 2013

My Little Mickey And Minnie

Setiap berhubungan dengan  kata kesayangan kepala ini tidak serta merta memunculkan ide dengan cepat “ting”. Harus ku korek-korek lagi benda-benda yang telah melekat di hari-hariku. Aku bukanlah orang yang setia pada satu barang, setiap kali aku memiliki barang baru maka saat itu pula benda kesukaanku akan berganti. Secepat hitungan detik. Hahaha.... Aku memang bukan orang yang setia pada barang kesayangan tapi bisa dibilang aku orang yang setia dalam menjalin hubungan. Halah, kok malah curhat hehe...

Dan setelah ku pikir-pikir ada salah satu benda yang selama setahun ini menjadi benda kesayanganku.  Benda sederhana, hanya sepasang boneka mungil berwarna merah. Boneka berkarakter kartun yang aku suka karena warna bajunya yang merah. Warna kesukaanku. Dua mahkluk mungil itu adalah mickey dan minnie.

Aku mendapatkan "mereka" (dua boneka mungilku) dari pacarku ketika aku berulang tahun di usia 20 tahun. Jangan mengira mereka menjadi benda kesayanganku karena mereka adalah pemberian pacarku. Jika itu yang kalian pikirkan maka kalian salah besar. Karena buka itu alasan dibalik rasa sayangku pada mereka.

Mereka hadir pada saat yang tepat dalam hariku, disaat aku membutuhkan teman berbagi. Awalnya aku ingin membeli sebuah ikan untuk menemaniku dan mendngarkan curhatan galauku tapi entah kenapa niat itu selalu gagal sampai saat ini. Sepertinya tekatku kurang bulat, maklum aku bukan orang yang sanggup merawat binatang dengan baik. Aku pernah menewaskan tiga ikan sekaligus dalam waktu hanya semalam. Benar-benar payah.

Karena itu, saat mereka dipersembahkan untuk kado ulang tahunku aku begitu gembira. Dan tak butuh waktu lama untuk menjadikannya salah satu benda kesayanganku. Tiba-tiba saja keinginan untuk memelihara ikan lenyap. Aku tersihir dengan kehadiran mereka. Ya, sudah setahun ini mereka menempati ruang di hatiku sebagai benda kesayangan. Menjadi teman yang selalu menemani tidur malamku dan menerima luapan air mataku bahkan tak jarang mendapat air liurku hahaha... Tapi tak apa bukankah itu tandanya aku begitu sayang pada mereka.

Namun, sayangnya aku harus berpisah dari mereka untuk sementara waktu. Akan ku titipkan mereka pada habitatnya untuk dibersihkan dan dibuat wangi. Sudah lama mereka pergi menemaniku. Pergi ke rumah sakit, menemani tidurku di tempat KKN (Kuliah Kerja Nyata), bahkan samapi pernah kehujanan. Lihat kan mereka sampai pernah ke desa. Buatku mereka bukan sekedar benda tak bernyawa, bagiku mereka kawan, sahabat yang lebih setia dari siapapun. Jadi perlakukan mereka, benda-benda kesayangan kalian dengan baik seperti kalian memperlakukan diri sendiri. Ingat ya..... ^_^