Rabu, 28 Agustus 2013

Smartphone Bikin Sebel



Telepon pintar atau yang biasa disebut smartphone dijaman ini semakin melesat penjualannya. Bak jamur dimusim hujan, banyak pengguna telepon genggam yang beralih kesmartphone. Entah karena gengsi atau suatu kebutuhan hanya mereka yang tahu.

Sama seperti julukannya “telepon pintar”, produsen smartphone telah melengkapi ponsel ini dengan berbagai fitur canggih yang memudahkan penggunanya menjangkau dunia. Mau tahu jalan alternatif waktu macet tinggal buka Google Map, mau cari penginapan murah tinggal search Google, dan kalo butuh teman tinggal buka sosmed yang kian banyak pilihannya. Dan kalo kalian punya dua ponsel, si “pintar” dan si “bodoh”, dijamin si “bodoh” akan merana karena jadi sepi bunyi-bunyian alias gak payu. Hehehe….

Ya, layanan chat pengganti sms pun bermunculan seiring santernya penjualan smarthpone. Ada We Chat, WhatsApp, Line, Kakao Talk, tinggal pilih yang mana yang kalian suka. Tak perlu menyedot pulsa lagi memang karena mereka akan memuaskan keinginan kalian dari sekedar chat, kirim foto, bahkan sampai telepon semua gratis asal sudah mendaftar paket tertentu.
Begitulah cara smartphone bekerja memenuhi segala kebutuhan manusia metropolis jaman sekarang. Sayangnya kecanggihan itu semakin menipiskan nilai-nilai sosial para penggunanya. Si pengguna langsung berubah autis, yang selalu asyik dengan dunia barunya sendiri. Sentah slogan ini bermula dari siapa yang pasti salah satu teman saya pernah bilang pada saya waktu saya baru dibelikan smartphone oleh kakak “ati-ati smartphone itu mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat”. Waktu itu saya cuma senyum tidak sebegitu percaya.

Baru saya sadari sloga tersenut benar adanya ketika pacar saya mulai beralih kesmartphone. Seminggu saya bareng dia dengan smartphonenya, sudah dua kali kita bertengkar diwaktu yang berdekatan gara-gara makhluk mungil itu. La wong saya dicuekin, saya ngomong nggak ditanggapin dan baru ditanggapin pas ngomong yang kedua kalinya. Beneran tuh smartphone bikin jauh yang dekat, sampe gondok saya.

Pas sore saya marah gara-gara dicuekin, malamnya dia bikin status yang bilang kalo smartphonenya mau dibuang saja lama-lama. Sebel juga dia ternyata sama si pintar itu. Bener sih bikin pintar tapi pintar juga bikin masalah baru….

2 komentar:

  1. sepertinya slogan tersebut tidak terlalu bebar dech, namanya juga seperti orang yang mendapat mainan baru..wajarlah kalo fokusnya ke mainan tersebut, apalgi ini smartphone yang banyak banget pernak-pernik aplikasinya...ntar juga kalo smartphonenya sudah dikuasai seluk beluknya..pastilah akan kembali fokus kepada pujaan hatinya....yg penting pujaan hati mau bersabar,,, bukankah dalam membina hubungan, salah satu kunci keberhasilan adalah senantiasa bersabar...salam :-)

    BalasHapus
  2. hehe, iya mas lagi kebawa emosi kali :)

    BalasHapus