Manusia tak pernah
luput dari dosa. Hal itu juga berlaku pada usaha, tak ada manusia yang tak
pernah berusaha dalam hidupnya. Dalam Al-qur`an pun disebutkan bahwa “Allah
tidak akan mengubah nasib hambanya apabila hambanya tidak berusaha”.
Sebegitu pentingnya
sebuah usaha dalam hidup hingga tiap detiknya kita melakukan usaha. Berusaha
mengerjakan PR, berusaha memasak masakan yang enak, berusaha menjadi anak yang
berbakti, dll. Hal-hal kecil tersebut adalah usaha yang tidak kita sadari
berlangsung menjadi sebuah kebiasaan.
Berbicara tentang
usaha, usaha terbaik apa yang pernah kalian lakukan selama hidup ini? Nah, saya
akan menceritakan sedikit usaha yang saya anggap terbaik yang pernah saya
lakukan.
Pertama masuk kuliah,
saya berasa jadi makhluk asing di kampus. Teman-teman SMA nggak ada yang sejurusan sama
saya dan apesnya saya bukan orang
yang gampang berbaur dengan orang
baru. Jadilah saya sepi di tengah ramainya suasana OSPEK kampus.
Waktu itu kita
mahasiswa baru ditugaskan untuk membuat student
plan selama kuliah. Disitu saya menulis beberapa UKM (Unit Kegiatan
Mahasiswa) yang ingin saya masuki untuk memperbaiki sifat penakut saya dalam
berbicara di depan umum dan yang jelas supaya saya punya teman waktu kuliah.
Nah, dari beberapa itu akhirnya saya masuk didua UKM yaitu Persma (Pers
Mahasiswa) dan PA (Pecinta Alam).
Disanalah perjalanan
jatuh bangun saya dimulai. Selama menjalani aktivitas menjadi anak magang di
Persma saya digembleng habis-habisan.
Saya dicekoki materi-materi
kejurnalistikan yang masing asing ditelinga saya. Dan untuk aplikasinya saya
sekelompok ditugaskan membuat buletin. Wah, itu pengalaman yang seru, saya berasa kerja di kantor majalah
sungguhan. Kita melakukan semua dari rapat redaksi, wawancara sampai layout larut malam sampai nggak tidur. Semua sudah kita lewati.
Singkatnya saya
mendapat banyak pelajaran di sana tapi sayang umur saya di sana tidak lama.
Setelah satu tahun berkarya di sana saya mundur dan memilih menetap di PA.
Alasannya? Rahasia ya, yang jelas saya merasa di PA kesempatan saya meraih
tujuan saya lebih besar.
Dan poinnya saya
dipercaya menjadi ketua panitia dalam salah satu kegiatannya. Bayangkan orang
seperti saya yang selalu nervous menjadi pemimpin. Bagaimana
saya bisa memimpin rapat, bagaimana saya memanajemen acaranya, bagaimana kalau
saya meberi sambutan, dan bagaimana yang lain bermunculan di kepala saya.
Sama seperti saya,
beberapa dari mereka sempat meragukan keberhasilan acara tersebut secara
terang-terangan. Hal itu cukup membuat saya keder juga, sempat pula kesal akan
hal tersebut tapi beruntung saya masih punya patner kerja yang top markotop
yang sanggup membantu saya dalam menyukseskan acara tersebut. Finally, dengan
segala kebingungan dan keresahan diawal tadi semuanya sanggup terselesaikan
dengan apik. Saat itu saya merasa bangga pada diri saya untuk pertama kalinya
karena saya telah sanggup menghapus keraguan saya dengan tekat dan usaha yang saya
lakukan.
Untuk kalian semua,
berusahalah selagi kalian masih mampu berusaha. Hal apapun itu akan mampu
dilalui asalkan kita yakin dan mau berusaha semaksimal yang kita bisa bahkan
hal yang paling kita takuti sekalipun. Sesungguhnya Allah menyayangi
orang-orang yang mau berusaha dalam hidupnya.
Bener banget, setiap orang mampu melakukan hal besar. Hanya dia mau atau ngga. Mental block lah yg sering jadi penghalang.
BalasHapusKeren tulisannya. Semoga dapet GA nya ^_^
makasih mas ;)
HapusTerima Kasih partisipasinya di Semut Pelari Give Away Time :)
BalasHapusoke, maaf mepet deadline ;)
HapusJadi penasaran sama alasan lebih milih PA daripada PERSMA, tapi apapun pilihannya pasti yg terbaik ya... Goodluck buat GAnya.
BalasHapusdiskip cuma untuk menjaga perasaan organisasi yang bersangkutan hehe...
Hapustrims doanya ;)