Senin, 12 Agustus 2013

Berusahalah Selagi Mampu



Manusia tak pernah luput dari dosa. Hal itu juga berlaku pada usaha, tak ada manusia yang tak pernah berusaha dalam hidupnya. Dalam Al-qur`an pun disebutkan bahwa “Allah tidak akan mengubah nasib hambanya apabila hambanya tidak berusaha”.

Sebegitu pentingnya sebuah usaha dalam hidup hingga tiap detiknya kita melakukan usaha. Berusaha mengerjakan PR, berusaha memasak masakan yang enak, berusaha menjadi anak yang berbakti, dll. Hal-hal kecil tersebut adalah usaha yang tidak kita sadari berlangsung menjadi sebuah kebiasaan.

Berbicara tentang usaha, usaha terbaik apa yang pernah kalian lakukan selama hidup ini? Nah, saya akan menceritakan sedikit usaha yang saya anggap terbaik yang pernah saya lakukan.

Pertama masuk kuliah, saya berasa jadi makhluk asing di kampus. Teman-teman SMA nggak ada yang sejurusan sama saya dan apesnya saya bukan orang yang gampang berbaur dengan orang baru. Jadilah saya sepi di tengah ramainya suasana OSPEK kampus.

Waktu itu kita mahasiswa baru ditugaskan untuk membuat student plan selama kuliah. Disitu saya menulis beberapa UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang ingin saya masuki untuk memperbaiki sifat penakut saya dalam berbicara di depan umum dan yang jelas supaya saya punya teman waktu kuliah. Nah, dari beberapa itu akhirnya saya masuk didua UKM yaitu Persma (Pers Mahasiswa) dan PA (Pecinta Alam).

Disanalah perjalanan jatuh bangun saya dimulai. Selama menjalani aktivitas menjadi anak magang di Persma saya digembleng habis-habisan. Saya dicekoki materi-materi kejurnalistikan yang masing asing ditelinga saya. Dan untuk aplikasinya saya sekelompok ditugaskan membuat buletin. Wah, itu pengalaman yang seru, saya berasa kerja di kantor majalah sungguhan. Kita melakukan semua dari rapat redaksi, wawancara sampai layout larut malam sampai nggak tidur. Semua sudah kita lewati.
Singkatnya saya mendapat banyak pelajaran di sana tapi sayang umur saya di sana tidak lama. Setelah satu tahun berkarya di sana saya mundur dan memilih menetap di PA. Alasannya? Rahasia ya, yang jelas saya merasa di PA kesempatan saya meraih tujuan saya lebih besar.

Dan poinnya saya dipercaya menjadi ketua panitia dalam salah satu kegiatannya. Bayangkan orang seperti saya yang selalu nervous menjadi pemimpin. Bagaimana saya bisa memimpin rapat, bagaimana saya memanajemen acaranya, bagaimana kalau saya meberi sambutan, dan bagaimana yang lain bermunculan di kepala saya.

Sama seperti saya, beberapa dari mereka sempat meragukan keberhasilan acara tersebut secara terang-terangan. Hal itu cukup membuat saya keder juga, sempat pula kesal akan hal tersebut tapi beruntung saya masih punya patner kerja yang top markotop yang sanggup membantu saya dalam menyukseskan acara tersebut. Finally, dengan segala kebingungan dan keresahan diawal tadi semuanya sanggup terselesaikan dengan apik. Saat itu saya merasa bangga pada diri saya untuk pertama kalinya karena saya telah sanggup menghapus keraguan saya dengan tekat dan usaha yang saya lakukan.

Untuk kalian semua, berusahalah selagi kalian masih mampu berusaha. Hal apapun itu akan mampu dilalui asalkan kita yakin dan mau berusaha semaksimal yang kita bisa bahkan hal yang paling kita takuti sekalipun. Sesungguhnya Allah menyayangi orang-orang yang mau berusaha dalam hidupnya.





6 komentar:

  1. Bener banget, setiap orang mampu melakukan hal besar. Hanya dia mau atau ngga. Mental block lah yg sering jadi penghalang.

    Keren tulisannya. Semoga dapet GA nya ^_^

    BalasHapus
  2. Terima Kasih partisipasinya di Semut Pelari Give Away Time :)

    BalasHapus
  3. Jadi penasaran sama alasan lebih milih PA daripada PERSMA, tapi apapun pilihannya pasti yg terbaik ya... Goodluck buat GAnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. diskip cuma untuk menjaga perasaan organisasi yang bersangkutan hehe...

      trims doanya ;)

      Hapus