Selasa, 26 Juli 2016

PELANGI


PELANGI

Kuingin cinta hadir untuk selamanya, bukan hanya untuk sementara.

Pelangi selalu datang dengan badai ujian yang serupa, namun tak pernah kembali dengan pujian yang sama. Kesempatan untuk bisa menjalani hidup sesuai hasrat sejati dalam diri terbit bak pelangi, terencana kehadirannya tapi tak pasti kapan akan berakhir efek euphoria nya. Pelangi seringkali datang melambai setelah hujan puas membasahi permukaan bumi. Namun, kehadiran nya tak pernah kekal, sesaat indah lalu perlahan hilang, tak pernah tinggal untuk menari bersama di jembatan gradasi nya.

Seorang insan yang kagum akan keindahan bentuknya, hanya bisa menunggu badai selanjutnya usai, untuk dapat berjumpa lagi dengan jembatan melengkung nya, sedih, mengulang ritual yang sama, yang hanya sementara, tanpa tahu arti sebenarnya. Para insan yang gemar membuang waktu menunggu datangnya penderitaan tanpa perlawanan diri menghadapi ujian yang akan diberi, lupa atau bahkan menolak menggunakan ilmu dari pengalaman, tak mencoba mengambil resiko menuju tujuan sejati kehidupan.

Wahai pelangi, jangan berhenti membiaskan warna mu, agar insan yang belum tersadar bisa belajar mengenalmu. Aku yakin para insan akan mengejar mu sampai kau berhasil menyadarkan kelam dibalik cerah warnamu, berharap sang insan mendapat kebebasan untuk memilih kendaraan harapan melalui pelajaran akan cerita mu, sampai mengenal kebahagiaan dalam diri.

Sang pelangi kehilangan kilau nya ketika matahari datang dengan kemarau. Tapi tidak untuk ku, karena pelangi selalu ada di hatiku.

Kami tak butuh hujan untuk memanggil pelangi, kami telah memahami makna keindahan tentang hasrat diri. Kami tidak butuh pelangi lagi selain yang terukir di hati, walau tetap kurasa kagum akan pelangi yang nyata dilihat mata. Kami harap pelangi di hati ini telah membuat ku menjadi arti yang lebih baik dan menuntun kebijaksanaan untuk menentukan jalan kami.

Kami harap kau juga memperjuangkan pelangi mu, jangan sampai mimpinya lepas dari angan mu, jangan sampai kebijaksanaan nya tak tertulis dalam buku kehidupan mu. Ambil benih dan manfaat keindahan nya dari dalam inti pelangi, jangan hanya menatap kosong dan berharap pada materi semu yang terpampang di depan bola mata. Buka mata hati mu, pahami fungsi, manfaat, dan pelajari makna tersirat di dalam nya.

Kejar terus pelangi mu. Tantang terus badai mu.

Wahai sang pelangi, apabila kau tak ingin disini untuk berbagi hati, jangan berlalu lalang lagi, jangan datang lalu kau pergi, jangan anggap hatiku jadi tempat persinggahan sementara mu.

Untuk:

Pelangi, wahai ujian yang bersembunyi dibalik pujian.

Pelangi, wahai cinta sesaat.


Dari dalam angan,
terbebas dari ruang dan waktu,

HIVI!